Logo
Beranda Berita Single Post

PRAMUKA IKUTI PELATIHAN BUDIDAYA MAGOT

BANJARBARU, KWARDA KALSEL – Minggu (28/5) Pagi, bertempat di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Instalasi Budidaya Ikan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Selatan, Mandiangin, Banjarbaru, Kwartir Daerah Gerakan Pramuka (Kwarda) Kalimantan Selatan (Kalsel) mengirimkan tiga anggota pramuka dari PUSINFODA, DKD dan SATGAS PP Kalsel untuk mengikuti Pelatihan Budidaya Magot.

 

 

Maggot atau yang dikenal dengan belatung, dihasilkan dari telur serangga lalat hitam atau Black Soldier Fly (BSF). Magot sangat aktif memakan sampah organik sebagai proses biokonversi. Proses biokonversi oleh maggot ini dapat mendegradasi sampah lebih cepat sampai 60 ton limbah makanan per tahaun, tidak berbau, serta menghasilkan kompos organik. Selain itu larvanya dapat menjadi sumber protein yang baik untuk pakan unggas dan ikan.

 

Meski berasal dari sampah atau limbah, maggot bisa menjadi peluang bisnis emas. Potensi pengembangan usaha dari maggot bukan hanya untuk pupuk organik, tapi juga pakan ternak. Dimana Ulat maggot dewasa dijual dengan harga 7 ribu rupiah per gram. Ulat maggot cocok untuk pakan ternak jenis unggas, ikan dan bahkan campuran bahan kosmetik. Sedangkan sisa media pengembangbiakan dan kepompong ulat maggot dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik dengan harga jual Rp. 1.500 per gram.

 

 

 

Cara budidaya magot terbilang sederhana, hanya berbekal kaleng cat bekas dan sampah sisa makanan saja, sudah bisa menjadi tempat budidaya atau dinamakan biopon. Biopon tadi kemudian dimasukkan bibit maggot BSF yang selanjutnya ditutup dengan plastik transparan. Proses panennya pun terbilang singkat, yaitu sekitar 1 minggu setelah telur menetas, larva benar-benar sudah terbentuk. Dan waktu yang baik untuk panen maggot BSF adalah 2 sampai 3 minggu setelah telur menetas. Untuk 1 gram telur yang menetas, bisa menghasilkan 3-4 Kg magot yang siap panen.

 

 

“Dengan pelatihan ini peserta dari berbagai organisasi kepemudaan di Kalsel dapat tertarik untuk berwirausaha melalui budidaya magot. Karena selain menghasilkan cuan juga dapat membantu melestarikan alam dengan berpartisipasi dalam penguraian sampah limbah makanan” ujar Syidi salah satu anggota DKD yang diutus Kwarda Kalsel. (Oellah-Pusinfoda)