Ada momen yang begitu istimewa dalam kegiatan Temu Purna Jamnas Hulu Sungai Tengah (HST) yang dilaksanakan oleh Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka HST pada Sabtu malam (28/06/2025).
Sebuah bendera bersejarah, yakni bendera pertama Kwarcab HST, diserahkan kembali oleh tokoh senior Pramuka HST, Kak Sutriansyah atau yang akrab disapa Kak Uti, kepada Ketua Harian Kwarcab HST Kak Altanova Reza.
Bendera tersebut merupakan simbol awal berdirinya Kwarcab Hulu Sungai Tengah yang telah berusia lebih dari lima dekade, dan hingga kini masih dalam kondisi utuh serta terawat dengan baik. Dalam sambutannya, Kak Sutriansyah mengungkapkan bahwa ia secara pribadi menyimpan dan merawat bendera tersebut demi menjaga nilai historisnya.
“Bendera ini saya simpan dengan baik supaya tidak hilang atau rusak. Karena biasanya kalau dipinjam atau disimpan sembarangan, bisa saja tidak kembali atau rusak,” ujarnya.
Momen penyerahan ini sontak menjadi kejutan dan menyentuh hati para peserta temu Purna Jamnas, karena bendera tersebut bukan sekadar kain, melainkan saksi sejarah perjalanan panjang Gerakan Pramuka di Hulu Sungai Tengah.
Ketua Harian Kwarcab HST, Kak Altanova Reza, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih yang mendalam atas kepedulian dan dedikasi Kak Sutriansyah dalam menjaga warisan sejarah Pramuka HST.
“Atas nama Kwarcab HST, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kak Sutriansyah. Bendera ini adalah bukti sejarah bagaimana Pramuka di HST tumbuh dan terus bertahan hingga saat ini. Kami akan menyimpannya dengan baik, dan nanti akan kami adakan penyerahan secara simbolis dalam upacara Hari Pramuka mendatang,” ungkapnya.
Tak hanya bendera Kwarcab, dalam kesempatan tersebut Kak Sutriansyah juga menyerahkan bendera pertama Pusat Pendidikan dan Pelatihan Cabang (Pusdiklatcab) Kwarcab HST, yang juga berusia lebih dari 50 tahun. Penyerahan dua bendera bersejarah ini menjadi catatan penting dalam perjalanan Gerakan Pramuka di HST, sekaligus menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus menjaga nilai-nilai kepramukaan dan menghormati sejarah perjuangan para pendahulu.
(Hafizh - Pusinfo Kwarcab HST)